Senin, 11 Oktober 2010

Geografi

Semester 1
 SATU


  1. Ruang lingkup Geografi tidak lepas dari apa yang menjadi objek material geografi. Ruang lingkup geografi mencakup fenomena permukaan bumi (gejala geosfer), yang terdiri atas gejala alam (fisik) dan gejala manusia (sosial). Gejala-gejala ini menganalisis persebaran, hubungan, dan interaksi dalam ruang muka bumi. Geografi harus mampu menjawab pertanyaan 3WH, yaitu what – where – why – how tentang segala hal yang terjadi di muka bumi.
  2. Ilmu Geologi merupakan cabang ilmu geografi yang mempelajari bumi secara keseluruhan; yang berkenaan dengan kejadian, struktur, komposisi, dan proses pembentukan bumi.
Peranan ilmu geologi terhadap geografi adalah membantu menjelaskan fenomena yang terjadi di bumi secara keseluruhan. Misalnya, fenomena gempa, dalam ilmu geologi akan dijelaskan mengenai sebab-sebab kejadian, kekuatan gempa, dan struktur penyusunnya. Melalui bantuan ilmu geologi, maka penjelasan geografi mengenai fenomena yang terjadi di bumi akan lebih jelas dan menyeluruh.
  1. Bahan kajian geografi yang berkaitan dengan aspek sosial, antara lain adat istiadat, tradisi, kepercayaan, kultur masyarakat, nilai-nilai dan norma hukum, serta hubungan antarmanusia dan lingkungan.
  2. Maksud objek formal dan material geografi adalah sebagai berikut.
·         Objek formal geografi merupakan cara atau metode dalam mengkaji dan menganalisis masalah-masalah objek material geografi. Analisis masalah objek material geografi tersebut dapat dilakukan melalui pendekatan keruangan, lingkungan, dan kompleks kewilayahan.
·         Objek material geografi merupakan bahan (isi) kajian geografi berupa fenomena permukaan bumi (geosfer), yang meliputi litosfer, atmosfer, hidrosfer, dan biosfer dengan segala variasi dan agihannya, serta antroposfer sebagai tema sentral.
  1. Fenomena banjir dapat dianalisis dengan menggunakan prinsip-prinsip geografi. Pengamatan daerah banjir melalui prinsip persebaran, dapat diketahui daerah-daerah yang terkena banjir untuk segera dilakukan antisipasi. Melalui prinsip timbal balik, kita dapat mencari tahu penyebab terjadinya banjir, adakah faktor alam dan faktor manusia yang memengaruhinya. Dalam mengkaji banjir selalu diperhatikan persebarannya dalam ruang, hubungannya dengan faktor-faktor penyebab banjir, dan seterusnya. Dengan demikian, melalui prinsip korologi kita akan mampu menjelaskan karakteristik banjir tersebut. Kemudian melalui prinsip penggambaran, dapat diuraikan sebab dan akibat serta persebaran fenomena banjir dengan penggunaan peta, diagram, dan grafik.

I.                   Soal Terapan
1.      Mendirikan toko kelontong dekat dengan perumahan, strategis, mudah dijangkau (aksesibilitasnya tinggi), sehingga para konsumen dapat dengan mudah mendatangi tokonya.
2.      Pembuatan terasering dan tanaman penutup.
3.      Topografinya yang tinggi (daerah pegunungan) terkadang banyak binatang buas yang datang ke rumah-rumah penduduk atau peristiwa alam seperti banjir.

I.                   Essai
  1. Pandangan astronom modern mengenai Jagat Raya adalah bahwa Jagat Raya tidak statis, melainkan terus berkembang. Seluruh isi Jagat Raya terbukti berasal dari titik, merupakan cikal bakal yang dikenal Teori Big Bang.
  2. Para astronom telah mengelompokkan spektrum bintang berdasarkan kemiripan susunan garis yang dinyatakan dalam simbol-simbol kelas spektrum sebagai berikut: O, B, A, F, G, K, dan M. Untuk mempermudah mengingat susunan spektrum tersebut para astronom menggunakan ungkapan “Oh, Be A Fine Girl; Kiss Me”.
  3. d = 1 / p = 1 / 0,35 = 2,8571 parsec
»  2,8571 parsec x 3,26 tc = 9,31 tc
»  2,8571 parsec x 206.265 au = 589.328,57 au
  1. Gambar perkembangan galaksi?
  2. Dari 88 buah rasi bintang yang terdapat di bola langit, terdapat 12 buah rasi bintang yang sangat terkenal yag berada di daerah sekitar ekliptika yang dinamakan “ZODIAK”, yang berarti “binatang”. Rasi-rasi Zodiak dilewati Matahari selama kira-kira satu bulan. Matahari bergeser secara perlahan-lahan melalui gugusan bintang-bintang zodiak. Kedua belas kelompok bintang yang berada di daerah Zodiak adalah Aquarius, Pisces, Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, dan Capricornus.    
I.                   Essai
1.      Pandangan manusia mengenai alam semesta dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa (nebula) yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian yang kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian terbesar dan berat berkumpul di pusat membentuk cakram raksasa.
2.      Hukum Kepler II menjelaskan bahwa planet beredar mengelilingi Matahari dengan kecepatan tidak tetap. Pada saat planet berada pada jarak terdekat dengan Matahari, planet bergerak dengan cepat. Sementara saat berada pada jarak terjauh dengan Matahari, planet bergerak dengan lambat.
3.      Menurut Hukum Titius-Bode, jarak antara planet ke Matahari dapat dihitung dengan menggunakan deret ukur sebagai berikut: 0, 3, 6, 12, 24, 48, dst. Dengan menambahkan bilangan 4 pada tiap-tiap suku deret itu, kemudian setelah itu masing-masing dibagi 10.
4.      Sebenarnya, bentuk Bulan tidak pernah berubah. Perubahan kenampakan bentuk Bulan itu disebabkan oleh perubahan kedudukan Bulan terhadap Bumi.
5.      Ekor komet sering berpindah-pindah letaknya. Ketika komet mendekati Matahari ekornya berada di belakang, sedangkan ketika sejajar dengan Matahari, ekornya berada di samping dan ketika menjauh dari Matahari, ekornya berada di depan.

I.                   Soal Terapan
1.      Karena adanya rotasi bumi. Tidak mungkin bumi mengalami siang terus menerus.
2.      Bulan menyebabkan terjadinya peristiwa pasang surut laut.
3.      Berjalan, berlari, dan melakukan segala aktivitas manusia.

I.                   Essai
  1. Teori Lempeng Tektonik menjelaskan bagaimana lahirnya tenaga-tenaga pembentuk muka bumi, termasuk proses bagaimana terbentuknya gunung api maupun terjadinya gempa. Teori ini menerangkan bahwa kulit bumi terdiri atas beberapa bagian lempeng yang kuat, dan bergerak di atas massa cair astenosfer. Pergerakan lempeng terjadi karena adanya arus konveksi di bagian bawah lapisan litosfer. Teori Lempeng Tektonik menjelaskan bagaimana sejarah pembentukan muka bumi, termasuk awalnya benua yang dimulai dari Pangea terpecah-pecah menjadi beberapa benua, kemudian menjadi benua Laurasia dan Gondwana yang hanya dipisahkan oleh Laut Tethys, dan proses pembentukan muka bumi masih terus berlangsung hingga terbentuk seperti saat ini.
  2. Adanya pergerakan lempeng tektonik dari dalam bumi menyebabkan retakan, patahan, dan lipatan pada lapisan litosfer. Lempeng tektonik yang bergerak saling mendekat akan bertumbukan sehingga membentuk kerutan atau lipatan berupa pegunungan dan lembah. Apabila terjadi pergeseran lempeng tektonik akan mendorong magma yang terdapat di dalam perut bumi bergerak naik ke permukaan bumi. Magma merupakan massa pijar yang sangat panas yang membentuk batuan gunung berapi.
  3. Pergeseran lempeng tektonik yang terdapat di bawah permukaan laut akan mengakibatkan terjadinya gempa laut. Gempa laut dapat menimbulkan ombak-ombak yang besar dan hebat. Gelombang laut yang disebabkan oleh gempa laut disebut gelombang tsunami. Tsunami sangat berbahaya, terutama bagi daerah-daerah pesisir, karena tinggi gelombangnya bisa mencapai lebih dari 20 m, apabila tiba di daerah pesisir. Gelombang tsunami dapat merambat di laut dengan kecepatan sekitar 800 km/jam.
  4. Karena palung laut merupakan daerah hasil penujaman dua lempeng tektonik yang bergerak saling bertumbukan. Pergerakan dua lempeng tersebut akan menyebabkan salah satu lempeng menujam di bawah lempeng lainnya, sehingga membentuk lembah yang curam dan dalam pada dasar laut (palung laut).
  5. Indonesia merupakan daerah rawan gempa yang dipengaruhi oleh tiga buah lempeng yang saling bertumbukan. Ketiga lempeng tersebut, antara lain Lempeng Eurasia, Lempeng IndoAustralia, dan Lempeng Pasifik. Akibatnya, aktivitas tektonisme sangat tinggi terjadi di Indonesia. Selain itu, Kepulauan Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan lipatan muda, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Kepulauan Indonesia seringkali disebut busur kepulauan gunung api. Akibatnya, wilayah Indonesia yang dilalui kedua sirkum pegunungan tersebut berada di jalur rawan gempa dan memiliki banyak gunung api. Wilayah tersebut antara lain Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan bagian utara Papua.